
Apakah seluruh tujuan sosialisasi dirasakan sama oleh seluruh manusia? Nampaknya tidak demikian. Lantas, apa saja tujuan diadakannya sosialisasi?
Sosialisasi dilakukan untuk membentuk kepribadian manusia agar dapat berperilaku dengan baik. Ditanamkan pula nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, agar setiap individu dapat menyadari status dan perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Serta dapat mendukung kehidupan individu agar dapat bertahan hidup dalam lingkungan. Karenanya sosialisasi dilakukan sejak manusia hidup hingga manusia tiada. Namun, adakah tujuan sosialisasi yang lainnya?
Proses belajar dalam kehidupan manusia selalu terjadi, proses belajar inilah yang dikenal dengan proses sosialisasi. Setiap individu dapat menjadi subyek dan obyek sosialisasi saat berinteraksi dengan orang lain, yang terjadi selama manusia hidup. Singkatnya, sosialisasi merupakan proses belajar yang akan dijalani dalam selama berlangsungnya kehidupan.
Apa Saja Tujuan Sosialisasi?
Dalam menjalankan sosialisasi ternyata terdapat tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Setiap tujuan yang dimaksud akan dijelaskan dalam ulasan dibawah ini,
- Mengembangkan Kemampuan
Interaksi merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, karena manusia memiliki sifat sebagai mahluk sosial. Individu dibekali dengan kemampuan interaksi melalui pengalaman dalam hidup dan belajar. Keduanya merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan secara sengaja dan tidak sengaja. Tanpa interaksi, seseorang akan hidup menyendiri.
- Menyadarkan Hak dan Kewajiban
Kesadaran terhadap hak dan kewajiban individu dinilai penting sebagai satu kesatuan dengan pengetahuan atas status dan perannya. Kesadaran ini akan dijadikan pijakan untuk dapat berperan di masyarakat, sesuai dengan peran sosialnya. Individu dapat disadarkan melalui sosialisasi tentang tugas pokok yang harus dilakukan di masyarakat.
- Melatih Keterampilan
Tujuan lainnya adalah melatih keterampilan setiap individu. Sosialisasi dapat melatih pengetahuan individu sehingga mampu melangsungkan hidup bermasyarakat. Contohnya, dapat melatih kemampuan berbicara ataupun berperilaku yang sesuai dengan norma dan nilai. Banyaknya pelatihan yang dilakukan, akan mendukung perilaku di masa depan.
- Keterampilan Bertahan Hidup
Keterampilan diberikan dengan pengalaman yang dirasakan selama hidup. Keterampilan pun didapat dengan adanya pendidikan yang diterima. Setiap individu yang memiliki keterampilan dapat bertahan hidup di masyaakat. Tanpa keterampilan, seorang individu tidak dapat bekerja dengan baik. Di mana setiap individu akan melanggar norma dan hukum.
- Transfer Pengetahuan
Tidak berhenti di sana, tujuan lain dari sosialisasi adalah transfer pengetahuan. Individu yang akan bertahan hidup dalam masyarakat, membutuhkan pengetahuan. Pengetahuan akan memberikan peningkatan kesadaran akan setiap nilai dan norma yang berlaku. Pengetahuan untuk hidup bermasyarakat disampaikan dengan transfer pengetahuan yaitu sosialisasi.
- Pengembangkan Kemampuan Komunikasi
Sosialisasi pun bertujuan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi dapat diasah dengan interaksi antar individu. Komunikasi secara efektif dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, seperti menulis, membaca dan berbicara dengan baik. Pelatihan secara berkala dapat membantu berkomunikasi dengan lebih baik.
- Membentuk Identitas
Setelah manusia lahir, inilah waktu-waktu penting untuk membentuk identitasnya. Identitas yang dibentuk tidak hanya fisik, namun identitas mental. Seluruhnya dapat dilakukan dengan interaksi melalui keluarga ataupun interaksi yang dilakukan selama hidup. Pembekalan yang tepat sejak di keluarga, akan membentuk identitas dan pembagian peran yang baik pada anak.
- Melestarikan Kebudayaan
Proses transfer nilai yang dibagikan sejak manusia hidup dilakukan dengan tujuan tertentu. Salah satu tujuan yang dimaksud adalah untuk melestarikan kebudayaan, nilai dan norma dalam masyarakat. Setelah proses sosialisasi berjalan, maka nilai dan kepercayaan dapat terjaga bagi seluruh anggota masyarakat.
- Mengendalikan Fungsi Organik
Tujuan lain dari sosialisasi adalah membantu masyarakat secara individu untuk mengendalikan fungsi organik yang ada dalam dirinya. Contohnya, masyarakat akan menerima pemahaman dan pembelajaran untuk dapat tetap mawas diri. Melalui pembelajaran ini, setiap individu mampu mempertahankan eksistensinya, sekaligus berinteraksi secara langsung dalam masyarakat.
Masih terdapat banyak tujuan dari sosialisasi yang akan ditemukan setelah sosialisasi dilakukan. Namun siapakah yang dapat melakukan sosialisasi? Apakah semua orang dapat melakukannya?
Siapa Pelaku Sosialisasi?
Setiap orang mampu melakukan sosialisasi, karena setiap interaksi terdapat pertukaran informasi yang dilakukan. Namun siapakah yang paling sering melakukannya? Ini jawabannya,
- Negara
Negara adalah pihak yang paling sering melakukan sosialisasi. Negara memiliki banyak tujuan untuk melakukan sosialisasi. Namun yang paling banyak dilakukan adalah transfer informasi tentang peraturan yang baru dibuat. Negara melakukannya dengan memanfaatkan berbagai lembaga dibawahnya, yaitu kelurahan, kecamatan, provinsi hingga kementrian.
- Keluarga
Jika negara dianggap terlalu besar, maka keluarga adalah pihak yang melakukan sosialisasi sejak dini. Sejak anda lahir maka sosialisasi dilakukan untuk bertukar informasi dan kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Pembentukan karakter anak hingga dewasa dan siap bermasyarakat, dilakukan dalam keluarga. Sehingga anak memiliki bekal untuk berperilaku baik di masyarakat.
- Pendidikan
Satu lagi pihak yang banyak melakukan sosialisasi adalah pendidikan. Pendidikan dilakukan selama anak-anak hingga dewasa. Didalamnya terjadi banyak pertukaran informasi, sehingga sosialisasi terus terjadi berulang. Anak yang menerimanya akan terus menerima berbagai nilai dan menjadi pembentuk karakter di masa depan.
Manakah tujuan sosialisasi yang dirasakan setelah prosesnya terjadi? Walaupun membutuhkan proses yang panjang, tujuan dari sosialisasi akan dirasakan setelahnya. Setelah tujuan dipahami, seluruh informasi terkait sosialisasi, seperti pola, fungsi dan lainnya dapat dipahami kemudian. Untuk memahaminya, dapat diketahui dengan memahaminya dalam materi belajar