
Bagi anda yang ingin mengkonsumsi sayur organik dan bebas pestisida, namun tidak memiliki lahan maka hidroponik bisa jadi solusi. Akhir akhir ini hidroponik memang berkembang pesat sejak dikenalkan pertama kali oleh Dr. WF. Gericke. Metode berkebun tanpa menggunakan tanah ini memang sangat digemari bukan hanya untuk komersil namun juga hobi. Pada dasarnya ada beberapa cara menanam hidroponik bagi pemula, simak ulasannya.
Berkenalan Dengan Sistem Tanam Hidroponik dan Caranya Yang Paling Sederhana
1. Keunggulan Sistem Hidroponik
Sistem hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang bisa menghasilkan produk yang bebas dari pestisida. Dengan begitu mendukung tanah dalam kondisi yang sehat serta melindungi dari berbagai hama atau penyakit yang penularannya melalui tanah. Jika dilihat secara kualitasnya memang lebih baik dibandingkan bercocok tanam secara konvensional. Sebab, tanaman yang ditanam dengan hidroponik akan 2 kali lipat lebih cepat tumbuh.
Inilah yang membuat banyak orang melirik sistem tanam hidroponik, meskipun tidak memiliki lahan tetap bisa menikmati berbagai sayuran. Pembudidayaan nya juga terbilang mudah dan murah, alat alat yang digunakan dimanfaatkan dari barang barang yang ada di sekitar. Anda yang bercocok tanam dengan hidroponik hanya perlu untuk meluangkan waktu serta tenaga saja. Apalagi hasil dari sayuran nya terbilang lebih banyak gizinya.
2. Jenis Tanaman Untuk Hidroponik
Sebelum mengetahui cara menanam hidroponik, maka anda bisa mengenali terlebih dahulu tanaman yang biasanya dikembangkan dengan cara ini. Kebanyakan yang ditanam dengan hidroponik adalah jenis sayur sayuran. Jenis sayuran tersebut antara lain, sawi hijau, pare, bayam, buncis, selada hijau, cabai, tomat, kangkung hingga buah seperti strawberry. Masih ada banyak tanaman yang sebenarnya juga bisa dikembangkan dengan hidroponik yang bisa anda jajal.
Cara Hidroponik Dengan Cara Sistem Sumbu atau Wick
Sistem satu ini merupakan sistem yang banyak ditemui ini dalam cara budidaya dengan hidroponik. Sistem ini merupakan sistem yang bertumpu pada kemampuan kapilaritas sumbu untuk bisa membawa larutan nutrisi menuju pada akar tanaman. Untuk mencoba cara satu ini, anda bisa menyiapkan beberapa bahan bahan. Botol plastik bisa digunakan dengan membaginya menjadi dua bagian atau juga bisa menggunakan kelas bekas.
Bahan lainnya adalah sumbu kompor atau juga bisa menggunakan kain flanel bahkan kain nylon. Jangan lupakan media tanam yang bisa berupa sekam, serbuk kayu, kerikil, sabut kelapa dan lain sebagainya. Larutan nutrisi dalam cara menanam hidroponik sistem ini merupakan perpaduan dari pupuk Ab mix dengan air sumur atau air sungai. Selain pupuk AB Mix juga bisa mencampurkan beberapa pupuk, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk KCL dan pupuk daun.
Semua pupuk ini nantinya akan dicampurkan dengan 20 liter air. Besaran untuk masing masing pupuk adalah 1000 gram. Dianjurkan untuk tidak menggunakan air PDAM, namun boleh jika sebelumnya air sudah didiamkan selama 7 atau 10 hari. Setelah mencampurkan semua bahan, maka larutan nutrisi sudah siap. Jangan lupakan untuk menyiapkan bibit tanaman yang ingin dibudidayakan. Anda bisa membuatnya lagi untuk menjaga tanaman tetap sehat.
Jika semua bahan sudah tersedia, maka anda bisa langsung merakitnya. Langkah pertama adalah dengan memberikan lubang pada tutup botol atau dasar gelas. Setelah lubang dibuat, silahkan letakkan sumbu atau kain pada dasarnya. Untuk botol yang telah dibelah kemudian diletakkan secara tumpang tindih. Pada bagian yang tidak diisi oleh sumbu maka diisi dengan air larutan. Sementara botol satunya diisi media tanam serta sudah siap ditanami bibit dan di bagian atas.
Cara Hidroponik Sistem Apung atau Floating System
Satu lagi cara menanam hidroponik yang juga banyak dilakukan yaitu floating system. Jika anda ingin menggunakan sistem satu ini maka anda membutuhkan bantuan styrofoam sebagai penahan tanaman nantinya. Untuk bibit tanaman yang diinginkan lebih dahulu disemai pada media tanam yakni campuran aram sekam. Bibit ditanam hingga muncul dua daun. Kemudian anda berikan lubang pada styrofoam yang ukurannya seperti gelas plastik,.
Jarak antar lubang ini biasanya antara 3 hingga 5 cm. Kemudian anda juga harus menyiapkan beberapa gelas plastik bekas. Anda berikan lubang pada dasar gelas plastiknya. Kemudian silahkan letakkan spons atau rockwool pada bagian tengah beri celah. Spon atau rockwool ini diisi pada gelas hingga setinggi 2/3 bagian gelasnya. Nanti setiap gelas diletakkan pada lubang lubang di styrofoam yang telah dibuat sebelumnya.Anda juga harus menyiapkan bak yang berisikan air nutrisi.
Selain menggunakan bak, juga bisa menggunakan kolam yang memang sudah dikhususkan. Barulah bibit tanaman yang telah siap ditanam diletakkan pada bagian tengah spons atau rockwoolnya. Barulah styrofoam yang diisi beberapa botol plastik ini diletakkan pada larutan nutrisi. Nantinya tanaman bisa tumbuh dengan menyerap nutrisi melalui celah gelas. Cara menanam hidroponik ini hingga kini masih menjadi salah satu yang populer dan banyak digunakan.
Cara Perawatan
Karena tidak menggunakan tanah, maka anda juga harus memperhatikan asupan airnya. Untuk itu perawatan yang bisa anda lakukan adalah dengan sering mengisi airnya jika memang sudah tidak banyak. Mengingat tanaman yang tumbuh ini berkat dari larutan nutrisi yang menyuplainya. Memang hidroponik ini sangat ringkas dan praktis, perawatan yang dilakukan tidaklah banyak namun keuntungan yang didapatkan bisa melimpah.
Bukan hanya memeriksa airnya, anda juga harus menjauhkan tanaman yang anda miliki tidak dimakan oleh hewan liar. Atau bahkan bisa merusaknya jika tidak menjaganya dengan baik. Jika tanaman yang anda tanam merupakan sayuran, maka anda harus memeliharanya hingga sampai pada masa panen. Sementara untuk tanaman hias, maka anda harus tetap menjaganya agar keindahannya tidak berkurang. Cara menanam hidroponik juga membutuhkan perawatan yang memadai.
Masih ada beberapa cara menanam dengan hidroponik yang bisa dilakukan. Namun kedua cara tersebut memang terbilang paling mudah untuk dilakukan. Terutama untuk anda yang masih pemula. Cara mudah ini tentunya diikuti dengan pemilihan bibit terbaik serta cara merawatnya yang baik. Untuk bisa menghasilkan sayur maupun buah, anda bisa segera menjajal cara bercocok tanam satu ini. Apalagi bisa memanfaatkan barang barang bekas yang ada di rumah.